11/24/2014

Makanan Halal Untuk Pariwisata Jepang

  Jepang berusaha menjadi negara yang memberikan servis terbaik untuk para wisatawannya. Pariwisata merupakan sektor yang sedang berkembang pesat di Jepang. Sejak bencana gempa pada tahun 2011, Jepang mulai melakukan berbagai cara untuk membangkitkan kembali gairah sektor pariwisata yang sempat lesu. Jepang bagian tengah muncul sebagai oase di tengah mandeknya pariwisata di Jepang. Membuka tantangan baru dengan tidak melulu menghadirkan Tokyo, Osaka, Kyoto sebagai tujuan wisata, Jepang berusaha membangkitkan gairah wisata di seluruh wilayah Jepang. Pemerintah prefektur berlomba untuk menggali potensi wisata di daerahnya masing-masing. Seluruh faktor diperhatikan untuk membangun potensi wisata terutama untuk wisatawan asing. Kebudayaan, adat istiadat, tempat bersejarah, sampai makanan menjadi perhatian serius bagi para penggali potensi pariwisata.

  Yang menjadi perhatian dari penggiat wisata Jepang adalah meningkatnya jumlah wisatawan muslim untuk melancong ke Jepang. Menurut pantauan yang kami lihat di VOA Indonesia (12/11/2014), jumlah terbesar dari negara-negara mayoritas Muslim adalah dari Malaysia dan Indonesia. Sebanyak 158.500 orang Malaysia datang pada sembilan bulan pertama 2014, atau naik 52,3 persen, dan jumlah turis Indonesia naik 13,4 persen menjadi 111.400 orang. Untuk itu banyak penggiat wisata mulai memikirkan apa yang menjadi keutamaan untuk memberikan servis terbaik bagi wisatawan muslim. Mulai dari penyediaan tempat ibadah, hingga makanan halal.

  Banyak warga muslim yang mengkhawatirkan tentang makanan halal jika melancong ke Jepang. Apalagi budaya masakan Jepang yang sebagian bukan merupakan makanan halal.  Makanan halal menjadi sorotan menarik bagi para penggiat wisata di Jepang. Berbagai restoran berlabel halal mulai bermunculan seiring dengan bertambahnya angka wisatawan negara Islam di Jepang. Bahkan hotel dan tempat wisata lainnya mulai mempelajari makanan halal yang merupakan pokok utama dari syariat Islam.

  Berbagai organisasi non-profit di Jepang juga ikut berpatisipasi dalam hal ini. Salah satunya adalah Japan Halal Association (日本ハラール協会). Tujuan dari asosiasi ini adalah menciptakan penyediaan makanan yang sehat dan sesuai dengan aturan Islam dengan mengambil tema “Halal living for every home”. JHA juga berusaha menciptakan kehidupan dan suasana yang nyaman bagi waraga muslim yang tinggal di Jepang dengan fokus utama dalam hal makanan, serta berperan aktif untuk memberikan jaminan yang diperoleh dari pemerintah, perusahaan, dan lingkungan terkait. Selain itu sertifikasi halal serta sosialisasi tentang makanan halal juga merupakan kegiatan konkret yang dijalankan oleh asosiasi ini.

  Sertifikasi halal di Jepang bahkan sudah terbit untuk berbagai produk makanan di Jepang. Bahkan organisasi yang serius dengan hal ini terpantau cukup banyak. Diantaranya:
- Japan Muslim Association. Organisasi keagamaan yang berpusat di Shibuya, Tokyo.
- Japan Halal Association (JHA), Osaka.
- Halal Japan Business Association
- Nippon Asia Halal Association (NAHA), Chiba.
- Japan Islamic Trust. Didirikan pada 17 Februari 1994, Tokyo.
- Islamic Center Japan. 
  Didirikan pada tahun 1968 dan resmi menjadi organisasi keagamaan pada tahun 1975.
  Sedagaya, Tokyo.
- Malaysia Halal Corporation, Minato-ku, Tokyo.

  Dengan begini kekhawatiran wisatawan muslim yang hendak pergi ke Jepang dapat teratasi. Jepang dapat membangun sektor pariwisatanya dan ikut berkontribusi dalam pertukaran budaya internasional, khususnya dengan wisatawan muslim.








No comments:

Post a Comment