新年明けましておめでとうございます!
(shinnen akemashite omedetou gozaimasu)
Happy New Year 2015
Selamat Tahun Baru 2015 \(^O^)/
Seluruh staff dari Japan Future Center Indonesia mengucapkan Selamat Tahun Baru bagi semua pembaca blog Study Go Japan. Semoga tahun ini, semua hal yang telah direncanakan maupun yang belum, dapat berjalan dengan lancar, serta menjadi tahun yang baik untuk kita semua.
Berbicara mengenai tahun baru, kali ini kami ingin berbagi sedikit informasi mengenai hal-hal yang biasanya dilakukan oleh orang Jepang dalam perayaan tahun baru. Kalau di Indonesia kita merayakan tahun baru dengan pesta barbeque, tiup terompet, dan pesta kembang api, tidak begitu halnya dengan Jepang. Nah, kira-kira bagaimana orang Jepang merayakan tahun baru ya? Yuk disimak 8 Hal berikut!
1. Nengajyo atau Kartu Ucapan Tahun Baru
Sebelum tahun yang baru tiba, orang Jepang memiliki tradisi untuk mengirim nengajyo atau kartu ucapan selamat tahun baru. Kartu ucapan ini umumnya ditujukan pada sanak saudara, keluarga, rekan kerja, dan teman-teman yang jarang ditemui, sehingga penerima kartu tersebut dapat mengetahui keadaan si pengirim saat ini.
Oh iya, kantor pos di Jepang menjamin bahwa kartu ucapan yang dikirimkan tersebut akan diterima oleh si penerima tepat tanggal 1 Januari, lho. Dengan catatan, kartu tersebut harus diposkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan, umumnya pertengahan hingga akhir Desember, dan terdapat kata nengajyo di kartu tersebut.
2. Osoji atau bersih-bersih
Bulan Desember merupakan bulan dimana orang Jepang melakukan pembersihan secara besar-besaran. Pembersihan yang dimaksud di sini tidak hanya membersihkan rumah, tetapi juga mencakup pembersihan diri dari hal-hal yang buruk. Mereka percaya dengan melakukan pembersihan secara keseluruhan ini, diri mereka akan bebas dari segala kekotoran yang terjadi pada tahun tersebut dan siap untuk menyambut tahun yang baru. Biasanya osoji ini diselesaikan sebelum tanggal 31 Desember.
3. Toshikoshisoba
Toshikoshisoba merupakan soba (sejenis mie Jepang) khusus yang dimakan ketika menyambut tahun baru. Tradisi ini telah dimulai sejak zaman Edo (1603-1867) dan tetap dilakukan hingga saat ini. Maknanya adalah semoga dapat berumur panjang. Oh iya, makanan ini biasanya dimakan pada malam hari tanggal 31 Desember.
4. Kohaku Uta Gassen dan Gaki no Tsukai
Sambil menunggu pergantian tahun, orang Jepang biasanya menonton acara khusus tahun baru di televisi. Beberapa diantaranya adalah Kohaku Uta Gassen dan Gaki no Tsukai.
Kohaku Uta Gassen adalah acara musik tahunan spesial tahun baru yang ditayangkan oleh NHK. Acara ini membagi para penyanyi, grup band, dan idol menjadi 2 grup, tim merah yang berisikan performer perempuan, dan tim putih yang berisikan performer laki-laki. Hal yang menarik dari acara ini adalah aksi panggung dari setiap performer yang penuh totalitas. Oh iya, artis yang dapat tampil di acara ini hanyalah artis-artis yang sangat terkenal di Jepang dan yang telah melewati seleksi yang ketat oleh penyelenggara. Acara ini juga selalu ditonton oleh jutaan penonton di seluruh Jepang.
Berbeda dengan acara musik tahunan di atas, Gaki no Tsukai adalah acara komedi spesial tahunan yang ditayankan oleh Nippon TV. Acara ini dibintangi oleh pelawak-pelawak terkenal di Jepang. Salah satu segmen yang paling banyak ditonton dari acara ini adalah batsu game. Di segmen ini, orang yang berpartisipasi di dalam permainan ini dilarang untuk tertawa selama 24 jam! Kalau tertawa, mereka akan diberi hukuman sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Kocak!
5. O-sechi ryori
Berbeda dengan toshikoshisoba yang dimakan pada malam 31 Desember, osechi ryouri adalah makanan yang dimakan pada tanggal 1 Januari. Ciri khas dari makanan ini adalah kotaknya yang dikenal dengan istilah jubako dan jenis makanan yang terdapat dalam 1 kotak tersebut. Oh iya, susunan atau peletakan makanan di kotak tersebut juga memiliki urutannya, lho. Alasannya, setiap makanan yang disajikan tersebut memiliki artinya masing-masing, misalnya kacang kedelai hitam (kuro mame) melambangkan kesehatan.
6. Hatsumode
Hatsumode adalah kunjungan ke kuil Shinto di awal tahun baru, biasanya dilakukan sebelum tanggal 3 Januari. Kuil yang paling banyak dikunjungi ketika hatsumode adalah Kuil Meiji yang terletak di Harajuku. Pada umumnya, orang Jepang mengunjungi kuil, melemparkan uang koin 5 yen ( go en), dan berdoa. Uang koin 5 yen dipercaya dapat mempererat hubungan mereka dengan para dewa. Kunjungan ke kuil ini memiliki makna untuk menyiapkan diri menjalani tahun yang baru dengan harapan baru, serta meminta perlindungan dari para dewa.
Hal lain yang bisa kamu lakukan ketika mengunjungi kuil pada tahun baru adalah mengambil omikuji atau kertas yang berisikan peruntungan kamu di tahun tersebut. Peruntungan yang tertulis pada umumnya mencakup percintaan, ekonomi, kesehatan, karir, kesehatan, pendidikan selama 1 tahun. Kalau kamu mendapat peruntungan yang kurang baik, kamu bisa mengikat kertas omikuji tersebut ke tempat yang disediakan agar hal buruk tidak terjadi. Sebaliknya, kalau bagus, kamu boleh menyimpan kertas tersebut di dompet atau tempat yang kamu kehendaki.
7. Kado-matsu atau dekorasi tahun baru
Kalau teman-teman ke Jepang ketika perayaan tahun baru, kalian pasti akan melihat dekorasi batang bambu dan daun cemara di depan pintu rumah-rumah Jepang. Dekorasi ini disebut kadomatsu dan dipasang setelah natal hingga tanggal 7 Januari. Makna dari dekorasi ini adalah untuk menyambut kedatangan para roh atau dewa yang membawa keberuntungan di tahun yang baru ke dalam rumah.
8. Otoshidama
Sama halnya dengan suasana lebaran di Indonesia, para orang tua memberikan otoshidama atau uang yang dimasukkan ke dalam amplop bercorak, kepada anak-anak pada awal tahun baru. Anak-anak sangat antusias dengan pemberian ini, karena uang tersebut akan digunakan untuk membeli barang yang diinginkannya selama ini.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Cheers,
-Study Go Japan- (Monica)
No comments:
Post a Comment