2/20/2015

Maiko dan Geiko

Maiko dan Geiko  

  Kita mengenal Geisha tentu dengan berbagai definisi yang lahir  dari setiap sudut pandang orang yang berbeda. Secara harfiah Geisha adalah Seniman, Gei (芸) adalah Seni, dan Sha (者) adalah Orang. Pada pertengahan Zaman Edo Geisha merupakan salah satu profesi yang sangat terkenal. Profesi dari Geisha adalah menghibur. Seorang Geisha merupakan orang yang dapat menguasai seni tari dan memainkan berbagai macam alat musik. Pada Zaman Edo di kota-kota seperti Kyoto dan Osaka, Geisha dibagi menjadi dua, laki-laki dan perempuan. Umumnya Geisha pria menghibur dengan memainkan alat musik seperti Taiko (gendang) dan lain-lain. Sedangkan Geisha wanita menari dan juga memainkan alat musik. Geisha wanita juga kadang disangkut-pautkan dengan wanita penghibur lain untuk para lelaki mabuk. Pada Zaman Meiji, istilah Geisha hanya dipakai untuk wanita saja, dan sampai sekarang Geisha identik dengan wanita.

Panggilan untuk Geisha dibagi menjadi dua, yaitu Maiko dan Geiko

  Maiko (舞妓) dan Geiko (芸妓) merupakan professional yang melayani tamu pada acara perjamuan. Sedangkan kota tempat dimana Maiko dan Geiko berada disebut dengan Kagai/Hanamachi (花街). Di Jepang daerah yang terkenal dengan Kagai adalah Kyoto. Terdapat 5 Kagai di Kyoto, salah satu yang paling terkenal adalah Gion (祇園).

Maiko (sebelah kiri)
Sumber Gambar: Wikipedia

  Biasanya karakteristik dari Maiko dan Geiko adalah make-up wajah dengan warna putih dan memakai Kimono dengan corak yang mencolok.

Sumber Gambar: Wikipedia

  Hubungan antara Maiko dan Geiko adalah, Geiko merupakan posisi di atas dari Maiko. Jika seorang Maiko sudah dapat berdiri sendiri tanpa bimbingan dari Geiko, maka bisa dikatakan seorang Maiko sudah dapat dikatakan sebagai seorang Geiko. Yang artinya Maiko adalah fase pelatihan untuk bisa menjadi seorang Geiko. Seorang Maiko juga biasanya lebih muda dari seorang Geiko, dan lebih lembut pembawaan karakternya.

  Sekarang seorang Maiko biasanya berumur belasan sampai 20 tahun. Bahkan pada zaman dahulu seorang Maiko lebih terlihat kanak-kanak dan biasanya lebih menampilkan karakter kekanak-kanakannya. Biasanya seorang Maiko mengenakan Furisode (振袖) yang bercorak terang yang memiliki Kataage (肩上げ) dan Sodeage (袖上げ). Lalu bunga yang berada di atas kepala lebih terlihat cantik. Obi yang dipakai juga terlihat longgar, dan memaki Okobo (bakiak tinggi ala Jepang).

Maiko (kiri) dengan karakter "kekanak-kanakan"
dan Geiko (kanan) dengan karakter dewasa.

Okobo
Sumber Gambar: Wikipedia

  Seperti yang dikatakan di atas, seorang Geiko merupakan senior dari Maiko. Oleh karena itu, Maiko harus menempa karirnya selama beberapa tahun untuk dapat menjadi seorang Geiko. Maiko adalah seorang “anak-anak” dan Geiko adalah seorang “dewasa”. Pada saat menjadi Geiko, seorang Meiko harus meninggalkan karakter kekanak-kanakannya, dan tampil dengan karakter dewasa layaknya seorang Geiko.

  Seorang Geiko biasanya menampilkan karakter dewasanya dari penampilan Kimono yang dipakai. Panjang Sode yang dipakai biasanya merupakan ukuran panjang pada umumnya, karakter dari Kimono yang dipakai lebih kalem daripada yang dikenakan oleh seorang Maiko, simpul Obi yang dikenakan adalah simpul Otaiko, dan sendal yang dipakai biasanya adalah Zōri (草履) atau Geta (下駄).

Zōri
Sumber Gambar: Wikipedia


Geta
Sumber Gambar: Wikipedia

  Biasanya dalam setiap penampilan perjamuan seorang Maiko merupakan pendamping dari Geiko. Seorang Geiko bisanya lebih mendominasi dan memimpin jalannya pertunjukan. Biasanya yang disajikan dari Maiko dan Geiko adalah seni tari dan pertunjukan seni lainnya.

  Seorang Maiko dan Geiko bukanlah hanya seorang Geisha atau seniman belaka. Maiko dan Geiko harus melewati hari-hari untuk menjadi seorang Geisha. Oleh karena itu dengan panjangnya perjuangan menjadi seorang Geisha, di situlah letak keindahan seni dari Geisha. Dengan hanya memakai Kimono saja keindahan tersebut tidak akan lahir tanpa adanya perjuangan untuk menjadi seorang seniman penghibur.

- Study Go Japan -

Posted by

    

No comments:

Post a Comment